Q&A Answers: Part 2

Language: Bahasa Indonesia and English



Hanya sedikit update sebelum mulai ke jawaban. Hanya ingin berterima kasih kepada kawan-kawan yang sudah bertanya beberapa minggu terakhir ini, baik lewat form yang tersedia maupun email secara langsung. This would probably be last time I am doing this kinda thing; hopefully next year the new Indonesian admits would be able to take in my role in promoting American education, in particular MIT's. I am also afraid to say this but I will probably go on another blog break since summer has ended, and school is starting once again. But do send me questions, if you still have some left, via email or comment, and I would get back to you ASAP (just don't expect me to do it right away hehe).

So well, here it goes:

22. Ka kasih tau dong gimana cara belajar yang efektif dan ga cepet lupa


Ga tahu sih gimana cara belajar yang efektif itu. Tapi kalau cara belajar aku sendiri, bisa dilihat dari Q&A Answer part 1 no.18. Palingan ya, kalau ga mau cepat lupa, harus sering diulang terus sih. Dan ga cuman dibaca, tapi juga ditulis, dibikin rangkuman, dsb. Tergantung kamu tipe pelajar yang seperti apa. 

23. Apa tujuan kakak selanjutnya setelah kuliah di MIT (bekerja atau lanjut S2)? dan ada impian kakak yang belum tercapai sampai saat ini?


Untuk sekarang impiannya setelah lulus dari S1 MIT (which is in June 2019, mudah-mudahan) adalah langsung lanjut studi S3 (program PhD), kemungkinan besar bakal fokus di bidang biologi molekuler / biomedicine (belum tahu apa bakal di department biology atau biological engineering). Kemungkinan besar ga bakal ngambil gap year/kerja di antara S1 dan S3, biar pas lulus S3 ga terlalu tua :p.

In the long run though, aku pingin berkarir di bidang akademik, which is menjadi seorang professor. Alasannya mengapa? Karena 1.) aku suka riset dan 2.) aku suka mengajar. So it works really well for me!

Mau jadi professor dimana kak? That depends. I would obviously love to come back and work in Indonesia, but given the current circumstances, that would be highly unlikely. Let's be honest here, di Indonesia sepertinya masih sangat terbelakang di banding negara lain dalam dunia riset. Fasilitas belum ada. Funding juga belum ada. Belum ada platform yang tersedia jika aku melakukan riset di bidang molekuler. So really, no point of me coming back now, if I couldn't fully maximize my potential, both as a researcher and educator. Jadi kemungkinan besar, bakal tinggal di US atau Eropa sih, sambil membangun nama dan karir. That way, jika suatu saat di Indonesia sudah terbuka peluang riset di bidang molekulernya, I can come back with my years of expertise and connections that I’ve built thus far, and perhaps run a lab/institute/foundation back home. 

(Again, this might change if I have a terrible experience in research during my 6-long years of PhD. In that case, I would work in industry, or as a consultant, or even a startup. We’ll see.) 

Impian yang belum tercapai. Hmmm, ga kepikiran sih apa. Maybe traveling? And definitely experience more culture. Oh, and visit Japan and other Southeast Asian countries, cause I like good food. Also, a 5.0 GPA: that would be a great gift for my parents when they first come visit the US for my graduation.               

24. Program beasiswa S2 kedokteran di luar negeri apa kak? di UK bisa tidak ? pokoknya semua info beasiswa kedokteran diluar negeri yang kakak tahu & kalau punya kontak person nya langsung bisa tolong kasih tahu saya 


Hmmm, salah alamat dek. Aku sekolahnya di Amerika, bukan di UK. Google sendiri gih, atau cek di website dikti. 

25. Apakah kakak selalu fokus dengan pelajaran olimpiade saja?


I guess, in a way, yeah. Aku dulu pas SMP dan SMA jarang sekali belajar materi sekolahan di rumah. Bukannya karena malas atau apa ya, tapi memang karena sudah ngerti di sekolah, jadi ga perlu diulang (I mean I did fine for Ujian Nasional, etc). Jadi kalau ditanya belajarnya fokus dengan olim, ya pasti ya. Karena olim butuh banyak waktu dan persiapan, apalagi kalau kamu sendiri ga tahu mau mulai belajar dari mana.

Apakah aku kerjaanya cuman belajar? Hahaha, no. Aku dulu malah sering banget main game di rumah, nonton film, main basket, gambar, nyanyi ga jelas. Ga bisa kali orang belajar terus menerus (I mean, when I was in my prime, I studied 4-5 hrs a day for Olim. But I could never study for 45-60 min straight without a break in between. And during my break, I would either draw or listen to music, or even play some video games. I am just your average human being lol, nothing special). 

26. Adakah persiapan khusus yang dilakukan untuk masuk MIT?


Ga ada sih. Ya paling nulis essay, blajar buat SAT dan TOEFL, dsb. Tapi ya, di luar itu, ya ga ada persiapan lainnya. I guess in a way, semua persiapan yang aku butuhkan buat MIT sudah dicicil sejak SD (cause in my essay, I did mention some experience from my 7-8 years ago). Tinggal dituangkan deh segala bentuk persiapan tsb ke dalam lembaran esai. Remember, MIT admits person, not letters or grades. Ga perlu persiapan aneh-aneh, cause everything you need, you should have them with you when you apply.  

27. Apakah kakak hanya aktif di bagian akademik saja? seringkah menjadi kepanitiaan atau ikut kegiatan di luar akademik?


Pas SMA? Aku ga pernah ikut kegiataan kepanitiaan. Bukannya ga mau, tapi ya bakal ga enak sih kalau aku misalkan ikut OSIS tapi setiap 2 bulan sekali, bakal absen dari sekolah selama 1 bulan penuh untuk pelatnas (aku pelatnas pas SMA ada total 7 bulan kali dalam 2 tahun bolos dari sekolah). Tapi kalau di luar akademik, lumayan sering sih dulu main di klub basket atau rohani. 

Comments